 |
| Lettu Inf Kihajar Exs Kopassus Mengukir Bakti di Karawang dengan Semangat Tempur dan Cinta Tanah Air |
Faktasebelas.com - Di balik baret merah dan kemampuan tempur elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Satuan 81 Gultor, tersimpan kisah inspiratif seorang perwira muda, Lettu Inf Kihajar Adi Waskito.
Perjalanannya menjadi bagian dari pasukan antiteror legendaris ini tak lepas dari restu dan harapan mulia dari kedua orang tuanya.
Ditemui di sela-sela aktivitasnya, Lettu Inf Kihajar dengan hangat berbagi cerita awal mula ketertarikannya pada dunia militer.
"Sejak kecil, orang tua saya selalu senang jika ada anggota keluarga yang mengabdi negara. Awalnya, saya bahkan bercita-cita untuk menjadi anggota kepolisian," ungkapnya dengan senyum saat ngobrol ringan pada Selasa (15/4/2025).
Takdir kemudian membawanya ke gerbang Kodam V/Brawijaya. Pada tahun 2001, langkah mantapnya mengantarkannya resmi menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Di sinilah, Kihajar bertemu dengan sosok pelatih yang melihat potensi lebih dalam dirinya.
"Saya ingat betul, pelatih saya melihat ada semangat dan kemampuan yang mungkin lebih cocok di Kopassus, Beliau yang kemudian mengarahkan dan memotivasi saya untuk mencoba seleksi," kenang Lettu Inf Kihajar.
Sebuah fakta menarik terungkap, Lettu Inf Kihajar ternyata memiliki garis keturunan yang kuat dengan sejarah perjuangan di tanah Jawa.
Ia merupakan generasi ketujuh dari salah satu pasukan Pangeran Diponegoro yang mengasingkan diri di wilayah Ponorogo pada masa Perang Jawa (1825-1830).
"Kakek buyut saya adalah bagian dari laskar Pangeran Diponegoro. Mendengar cerita-cerita kepahlawanan beliau dan para pejuang lainnya tentu menanamkan semangat cinta tanah air dalam diri saya sejak kecil," ungkap Lettu Inf Kihajar dengan bangga.
Kini, Lettu Inf Kihajar meneruskan semangat para leluhurnya dengan mengabdikan diri di Kodim 0604/Karawang sebagai Pasiter.
Kisahnya menjadi cerminan bahwa restu orang tua, bimbingan yang tepat, semangat pantang menyerah, dan akar sejarah yang kuat dapat mengantarkan seseorang meraih cita-cita tertinggi, bahkan menjadi bagian dari pasukan khusus yang disegani.
Keberadaannya di Karawang seolah menjadi mata rantai yang menghubungkan heroisme masa lalu dengan dedikasi masa kini. (Rohendi)